"Pemerintah punya wacana meningkatkan target nilai UKG sehingga pada 2019 menjadi delapan. Kalau saya sendiri sedikit pesimis dengan target tersebut," ungkap pengamat pendidikan, Mohammad Abduhzen kepada Okezone melalui sambungan telefon baru-baru ini.
Rasa pesimis Abduhzen tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, pemerintah belum menjelaskan bagaimana model pelatihan yang akan diterapkan. Dia kemudian memberi contoh pada UKG sebelumnya yang belum tampak tindak lanjutnya.
"2012 sebanyak 1,6 juta guru sudah ikut UKG, tapi tindak lanjutnya belum tampak. Pada UKG tahun ini tentu saya tetap berprasangka baik akan ada pola pembinaan, meskipun belum jelas," imbuhnya.
Abduhzen sendiri menganggap wacana pemerintah melakukan UKG setiap tahun tidak efektif. Pemetaan, tutur dia, tak perlu dilakukan setahun sekali layaknya ujian nasional (UN).
"Pertanyaannya kalau setiap tahun UKG, kapan pembinaannya. Tentu setelah hasil pemetaan keluar harus ada perencanaan," terangnya.
Dia berpendapat, idealnya pelaksanaan UKG dilakukan lima tahun sekali. Sehingga, ucap Abduhzen, pemerintah bisa melaksanakan pelatihan secara rutin sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan guru yang bersangkutan. (ira)
Sumber: Okezone
Pernyataan (Disclaimer) Penulis:
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
Post a Comment