Guru Diminta Ubah Kebiasaan Lama

WARTA GURU-- Halo, Bapak/ Ibu Guru yang kami hormati. Semoga Bapak/ Ibu selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan YME. Saat ini seluruh guru Indonesia diminta untuk mengubah kebiasaan lama dalam mengajar. Ini karena budaya peserta didik Indonesia saat ini sudah masuk abad 21.

“Sementara gurunya berasal dari abad 20 dan sekolahnya abad 19,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan pada Simposium Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 (GTK) di Istora Senayan, Jakarta, Senin (23/11).

Oleh karena itu, guru perlu memiliki strategi baru dalam mengajar. Dalam hal ini, mereka perlu mengubah kebiasaan lama agar bisa mendidik dan mengajar anak abad 21.

Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan mengikuti Simposium GTK. Menurut dia, simposium menjadi wadah atau ajang bertemu para guru berprestasi dari seluruh Indonesia. Di tempat ini, mereka saling belajar dan berbagi pengalaman dalam mendidik peserta didik.

Anis menilai simposium ini merupakan salah satu wadah untuk menunjukkan karya-karya hebat dari guru Indonesia. Ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa guru Indonesia itu para cendekiawan hebat yang nampak jelas dari karya-karyanya. Karya atau temuan mereka ini bisa menjadi landasan para guru untuk mengubah gaya mengajar abad 20 ke abad 21.

Menurut Anies, penyesuaian atau pengubahan gaya mengajar ini penting diterapkan. Penyebabnya, gaya mengajar era dulu dengan abad 21 jelas berbeda. Maka dari itu, cara mengajar dari dua generasi ini tidak bisa diseragamkan. Ia juga menambahkan, para guru juga perlu terus belajar untuk bisa menyesuaikan dan mengubah hal ini.

Untuk mengubah kebiasaan lama ini, Anies mengaku ini bukanlah hal mudah dilaksanakan. Hal ini sulit dan butuh waktu untuk dapat menyesuaikan diri. Apalagi, dia melanjutkan, keadaan sekolah di Indonesia masih berada pada abad ke-19.

Sebelumnya, pelaksanaan simposium GTK yang dilaksanakan pada Senin (23/11) ini dihadiri 2110 GTK para finalis dan pemenangn pemilihan GTK berprestasi dan berdedikasi. Acara ini diisi berbagai kegiatan seperti pameran karya inovatif dari guru, kompetisi dan pameran pendidikan lainnya.

Para peserta terbagi ke dalam 14 kelompok yang setiap kelompoknya akan menghadirkan 10 pemakalah. Makalah ini berkenaan dengan berbagai hasil riset terkini seputar masalah pendidikan.

Sumber: Republika
Pernyataan (Disclaimer) Penulis:
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
4:26 PM

Post a Comment

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget