Para Guru Ragu Akan Hasil UKG

WARTA GURU-- Halo, Bapak/ Ibu Guru yang kami hormati. Semoga Bapak/ Ibu selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan YME. Uji Kompetensi Guru (UKG) di DKI Jakarta dimulai hari ini. Sejumlah guru yang mengikuti UKG mengaku tidak yakin dengan hasil yang nanti akan mereka dapatkan. Keraguan itu dirasakan salah satu peserta UKG, Nur Setyawati. Guru IPA di SMP Triguna itu mengaku tidak yakin karena agak kesulitan mengerjakan ujian.
"Kelihatannya sulit karena ada beberapa materi yang tidak sesuai dengan tingkatan kami," ungkap Nur kepada Okezone di SMPN 19 Jakarta, Selasa(10/11/2015).

Nur mengimbuhkan, ada beberapa materi ujian tingkat SMA masuk dalam soal-soal yang dikerjakannya tadi. Dia juga menyebut, uji kompetensi pedagogik adalah yang paling sulit.
"Salah satu alasannya, UKG ini menggunakan pembelajaran kurikulum 2013, padahal semua guru peserta ujian memakai kurikulum 2006," ujarnya.

Wanita berkerudung ini hanya mempersiapkan diri menghadapi UKG selama tiga hari. Masa persiapan dia isi dengan latihan mengerjakan soal ujian.
"Perasaan sih saat latihan, jawaban saya sudah benar. Sebab, IPA kan ilmu pasti," tambahnya.

Keraguan akan hasil uji kompetensi guru (UKG) menyelimuti benak para guru di DKI Jakarta. Kebanyakan dari mereka mengaku tidak puas dengan raihan nilai ujian tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menilai, ketidakpuasan yang diekspresikan para guru merupakan bentuk ekspektasi mereka. Artinya, ada harapan untuk menjadi lebih baik.
"Menurut saya, pernyataan tidak puas itu mencerminkan ekspektasi. Jadi ketika mengatakan puas atau tidak puas, artinya angka berapa pun ingin ditingkatkan. Itulah yang ingin kita bangun," ujar Anies ketika memantau pelaksanaan UKG di SMPN 19 Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Selain memantau, Anies juga sempat berbincang-bincang dengan peserta UKG di sekolah tersebut. Menurut Anies, pelaksanaan UKG di SMPN 19 berjalan baik.
"Hasil UKG bisa merefleksikan kemampuan para guru serta menjadi dasar untuk mengembangkan kualitas mereka," imbuhnya.

UKG sendiri akan dilaksanakan dengan dua sistem, yaitu offline dan online. Anies berharap, para guru yang nantinya akan menjalani UKG secara offline juga bisa menyelesaikannya dengan baik.
"UKG offline mengharuskan guru mengerjakan paper dan tugas lain. Memang tidak sesimpel UKG online, tetapi dengan persiapan, saya optimistis mereka bisa mengerjakan ujian dengan baik," tambahnya.

Sumber: Okezone
Pernyataan (Disclaimer) Penulis:
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
9:31 PM

Post a Comment

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget