Menurut Anies, kesadaran menjaga lingkungan tidak muncul secara mendadak, namun perlu diajarkan dan membutuhkan proses pembiasaan.
Dia mengatakan, materi pemahaman menjaga lingkungan bisa melalui tiga jalur.
"Bisa dengan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler," ucap Anies, dalam dialog Konsorsium Pendidikan Hijau di Universitas Janabadra Yogyakarta, Kamis (03/12/2015).
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengungkapkan, sampai saat ini dalam penerapannya, ada ketidakseimbangan dalam pemberian materi pendidikan dari tiga jalur itu.
Guru-guru dianggap Anies lebih banyak menaruh perhatian pada pendidikan intrakurikuler. Sedangkan, pendidikan nonkurikuler jarang memperoleh perhatian.
"Pendidikan nonkurikuler bisa menjadi celah menanamkan pemahaman bagaimana menjaga lingkungan," ujarnya.
Melihat hal itu, Anies meminta agar para guru di Indonesia mulai memperhatikan pendidikan nonkurikuler. Khususnya, untuk menanamkan pemahaman perihal etika, hidup bersih dan bagaimana menjaga lingkungan.
"Kegiatan nonkurikurer juga perlu diperhatikan. Kesadaran menjaga lingkungan perlu diajarkan dan membutuhkan pembiasaan," ujar dia.
Peraturan Mendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, menurut Anies, bisa menjadi dasar pengembangan pendidikan nonkurikuler.
Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2015/12/03/18305921/Mendikbud.Minta.Guru.Perhatikan.Pendidikan.Nonkurikuler
Pernyataan (Disclaimer) Penulis:
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
Untuk menjamin faktualitas isi, sebagian artikel mungkin saja mengutip dari sumber lain. Untuk itu, sumber akan dicantumkan di akhir artikel. Jika sumber tersebut keberatan, agar menyampaikannya di kolom komentar artikel tersebut.
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.